SEJARAH
Kerajaan Pedir
Pidie sebelumnya adalah kerajaan pedir yang berbeda dengan Aceh, sehingga sampai sekarang Pidie tidak disebut sebagai Aceh Pidie, melainkan kabupaten Pidie saja. Ketika terjadi konfrontasi dengan Potrugal, maka kerajaan Pedir menggabungkan diri dengan Kerajaan Aceh untuk melawan Penjajah Portugis. Daerah ini merupakan tempat cikal bakal lahirnya Gerakan Aceh Merdeka atau Hasan Tiro yang kini bermukim di Swedia. Namun anehnya, pergolakan justru paling banyak terjadi di kawasan tetangganya dibanding Pidie sendiri.
Pemekaran
Sejak pemberlakuan Darurat Militer sejak Mei 2003, daerah ini juga berangsur-angsur pulih aktivitas ekonomi dan sosialnya meski belum sepenuhnya. Ada beberapa kecamatan di kawasan ini yang sedang memperjuangkan pembentukan kabupaten baru dengan nama Kabupaten Pidie Jaya dan berbasis di Meureudu, bagian timur Pidie.
Kabupaten Pidie berbatasan dengan Selat Malaka di utara, Aceh Besar di barat,Bireuen di timur, dan Aceh Jaya di selatan. Masyarakat Pidie suka merantau dan berdagang, sehingga sering dijuluki "Tionghoa hitam" dan mereka bersama orang asal Bireuen mendominasi pasar-pasar di berbagai wilayah Aceh. Selain itu, wilayah ini juga terkenal sebagai daerah asal tokoh-tokoh terkenal Aceh, seperti Tgk. Daud Beureueh, Mr. Teuku Mohammad Hasan, Prof. Ibrahim Hasan, DR. Hasballah M Saad, dan pengusaha Ibrahim Risyad (Richard).